PANGKALPINANG -- PT Timah Tbk berkomitmen untuk memaksimalkan kontribusi dari hasil pertambangannya terhadap penerimaan negara. Kontribusi ini dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Mendapatkan mandat dari negara untuk mengelola sumber daya alam timah, Emiten Berkode TINS ini terus memacu kinerja perseroan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi negara dan pemegang saham.
Pada Triwulan 1 tahun 2023, anggota holding Industri pertambangan MIND ID ini telah menyetorkan pajak dan PNBP sebesar Rp124,7 miliar.
Timah yang merupakan komoditas global juga terdampak dari kondisi ekonomi global, peningkatan suku bunga, inflasi AS, dan juga trade war yang masih terjadi berdampak pada harga komoditas yang relatif tidak stabil di triwulan I tahun 2023.
Berdasarkan catatan perusahaan harga rata-rata timah triwulan 1 tahun 2023 mencapai USD 26.573 per metrik ton. Hal ini juga menyebabkan kontribusi PT Timah Tbk kepada negara menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 mencapai Rp267,8 miliar.
Faktor lainnya yang menyebabkan menurunnya kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk karena menurunnya penjualan PT Timah Tbk akibat melemahnya permintaan timah global.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Abdullah Umar mengatakan, manajemen perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa memberikan kontribusi kepada negara, pemegang saham dan masyarakat.
"Melemahnya harga komoditas yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global berdampak langsung pada kinerja perusahaan. Namun, perusahaan telah memiliki strategi menghadapi hal ini dengan harapan dapat terus meningkatkan kontribusi pajak dan PNBP kepada negara," kata Abdullah.
Sebagai perusahaan terbuka, PT Timah Tbk kata dia juga terus berupaya untuk menjaga kepercayaan pemilik saham dengan melakukan sejumlah langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki kinerja perusahaan seperti melakukan efisiensi di seluruh rantai bisnis termasuk efisiensi biaya peleburan dengan telah beroperasinya smelter baru dengan teknologi TSL Ausmelt Furnace. (*)